Udara yang diisap ke dalam ruang bakar akan dikompresi oleh gerakan piston.Bahan bakar diinjeksikan pada + 150 sebelum TMA pada langkah kompresi hingga + 100 setelah TMA ke udara tekan dan bersuhu tinggi. Akibatnya,bahan bakar terbakar dengan sendirinya oleh udara kompresi.Suhu udara kompresi harus di atas 500 C0 (9320 F).Proses pembakaran pada mesin diesel dibagi menjadi 4 periode.Perubahan tekanan mulai awal sampai akhir proses pembakaran.Perubahan tekanan ini yang menyebabkan bahan bakar terbakar dengan sendirinya.Untuk lebih jelasnya 4 periode proses pembakaran pada mesin diesel ini yaitu :
a. Periode pertama : Waktu pembakaran tertunda (A-B)
Persiapan ini merupakan fase persiapan pembakaran dimana partikel-partikel bahan bakar yang diinjeksikan bercampur dengan udara di dalam silinder agar mudah terbakar.Penambahan tekanan dalam hal ini diakibatkan oleh perubahan posisi poros engkol.
b. Periode kedua : Perambatan api (B-C)
Pada akhir langkah pertama,campuran akan terbakar di beberapa tempat dalam silinder sehingga pembakaran mulai di beberapa tempat.Nyala api ini akan merambat dengan kecepatan tinggi seolah-olah campuran terbakar sekaligus menyebabkan tekanan dalam silinder cepat naik.Karena itu periode ini kadang-kadang disebut pembakaran letup.Kenaikan tekanan pada periode ini sesuai dengan jumlah campuran yang tersedia pada langkah pertama.
c. Periode ketiga : Pembakaran langsung (C-D)
Akibat nyala api di dalam silinder maka bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar.Pembakaran langsung ini dapat sikontrol dari jumlah bahan bakar yang diinjeksikan,jadi periode ini sering disebut proses pembakaran dikontrol.
d. Periode keempat : Pembakaran lanjut (D-E)
Injeksi berakhir pada titik D, tetapi bahan bakar belum terbakar semua.Jadi walaupun injeksi telah berakhir,pembakaran masih tetap berlangsung.Bila pembakaran lanjut ini terlalu lama,temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan efisiensi turun.
Detonasi pada motor diesel
Bila waktu pembakaran tertunda sangat panjang atau jumlah penguapan selama ini terlalu banyak,jumlah campuran bahan bakar yang terbakar sekaligus pada periode perambatan api (periode kedua) terlalu banyak,mengakibatkan penambahan tekanan yang berlebihan dalam silinder dan ini ditandai dengan getaran dan suara.Hal ini disebut detonasi pada mesin diesel.
Mencegah detonasi pada diesel dengan cara mencegah kenaikan tekanan yang berlebihan dengan cara memilih campuran yang terbakar pada tekanan rendah,memperpendek waktu pembakaran tertunda atau mengurangi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan selama periode waktu pembakaran tertunda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar